Trio Belanda yang begitu melegenda di era Dream Team AC Milan jadi lengkap seiring kedatangan Frank Rijkaard pada musim panas 1988.
Rijkaard menyusul Ruud Gullit dan Marco van Basten yang berlabuh ke San Siro setahun sebelumnya. Datang sebagai jawara Euro 1988 bersama Oranje, gelandang bertahan kelahiran Amsterdam itu melakoni penampilan debutnya dalam balutan jersey Merah-Hitam saat menjamu Fiorentina di ajang Serie A.
Ia langsung turun selama 90 menit penuh dan membantu Milan unggul telak empat gol tanpa balas dalam laga yang digelar pada 9 Oktober 1988 tersebut. Roberto Donadoni membuka skor sebelum Pietro Virdis membukukan hat-trick guna memantapkan start sempurna Milan pada kampanye itu.
Meski pada akhirnya gagal merebut scudetto, Rijkaard cs. yang dikomandoi oleh Arrigo Sacchi mengakhiri musim 1988/89 sebagai jawara Piala Champions dan mempertahankan gelar tersebut setahun berselang dengan dirinya mencetak gol semata wayang ke gawang Benfica di final. Selain gol penentu di laga itu, kontribusi tervital Rijkaard buat Milan adalah ketika ia membukukan dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Olimpia di Piala Interkontinental 1990.
Rijkaard toh tak perlu menunggu terlalu lama untuk meraih gelar campione d'Italia. Ia menjadi bagian skuatThe Invincibles Milan yang menjuarai Serie A 1991/92 tanpa terkalahkan.
1992/93 menjadi kampanye terakhir Rijkaard bersama Milan sebelum hijrah kembali ke klub pertamanya, Ajax Amsterdam, dan ia mengakhiri petualangannya di Italia dengan mengantar tim memenangi scudettolagi.
Selama setengah dekade mengusung bendera Rossoneri, Rijkaard mencaplok total sepuluh trofi, yaitu masing-masing dua scudetto, Piala Champions, Piala Interkontinental, Piala Super Eropa, dan Piala Super Italia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar